Subsidi Motor Listrik 2025: Harapan Datang, Anggaran Menyusut, Rakyat Menunggu

MOTORLISTRIK.COM, Jakarta, – Kabar baik buat kamu yang udah naksir motor listrik tapi dompet masih sayang dilepas: pemerintah ngasih sinyal bakal bagi-bagi subsidi lagi tahun ini. Tapi tunggu dulu, kabar gembira ini datang bareng kabar lain yang gak kalah penting: anggarannya menciut kayak saldo e-wallet tanggal tua.
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, udah buka suara. Katanya, subsidi bakal digulirkan lagi, cuma bentuknya masih diperdebatkan. Ada dua opsi di meja rapat: model lama yang langsung Rp 7 juta per unit, atau model baru ala Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP). Intinya, masih adu argumen antara kementerian dan produsen.
“Ada yang maunya kayak kemarin, ada juga yang maunya gaya-gaya pajak. Masih cari yang pas,” ucap Faisol, sambil mengisyaratkan bahwa drama subsidi masih berlanjut di season baru.
Rapat Tertunda karena Liburan
Kalau kamu mikir, “Kok belum ada keputusan juga?”, jawabannya simpel: musim liburan. Katanya sih, Kemenperin dan Menko Perekonomian masih fokus ngurus liburan anak-anak dulu, baru mikirin subsidi.
“Pak Menko akan menjadwalkan rapat setelah musim liburan. Mungkin Agustus,” kata Faisol, seperti orang tua yang belum bisa kasih uang jajan karena gaji belum cair.
Jadi, buat kamu yang nungguin potongan harga motor listrik, sabar sampai Agustus 2025 ya. Siapa tahu nanti pulang dari liburan langsung dapet kabar diskon Rp 7 juta.
Subsidi Kecil, Harapan Tetap Besar
Tapi jangan terlalu senang dulu. Anggarannya cuma Rp 250 miliar, itu pun udah disetujui Menteri Keuangan, Bu Sri Mulyani. Kalau dibandingin sama tahun-tahun lalu, ini kayak turun dari rumah 2 lantai ke kontrakan petak.
- Tahun 2023: Rp 1,75 triliun buat 200 ribu motor baru
- Tahun 2024: Rp 5,25 triliun, target 600 ribu unit
- Realisasi? Hanya Rp 350 miliar, itu pun kuotanya gak penuh
Jadi wajar kalau pemerintah sekarang ngerem gas dulu. Soalnya, tahun lalu target gede, yang laku kecil. Mungkin karena masyarakat bingung atau nunggu “flash sale” dari pemerintah.
Penjualan Lesu Tanpa Diskon
Faktanya, kuartal I 2025 cuma terjual sekitar 2.000 unit motor listrik. Itu lebih sepi dari antrean beli tahu bulat keliling. Padahal, waktu masih ada subsidi Rp 7 juta, penjualan bisa tembus 60 ribu unit. Luar biasa kan efek diskon?
Menurut Faisol, itu bukti kalau masyarakat Indonesia dan promo adalah cinta sejati. Tanpa subsidi, cinta itu hilang. Kayak hubungan tanpa kejelasan.
“Minat masyarakat berkurang karena tidak ada bantuan,” katanya, dengan nada prihatin dan mungkin sedikit frustasi.
Produsen Ngotot Mau Subsidi Lama
Sementara itu, para produsen motor listrik juga bersuara. Intinya: jangan banyak gaya, kasih aja subsidi yang dulu lagi. Rp 7 juta, langsung ke konsumen, simpel, cepat, dan bikin ramai.
“Teman-teman pelaku industri ingin seperti yang tahun terdahulu,” ujar Faisol, menirukan suara hati para produsen yang pengin dagangan laris manis kayak waktu lebaran.
Jadi, Apa yang Harus Kita Lakukan?
Satu kata: nunggu. Pemerintah lagi rembug nasional soal subsidi. Kalau semua lancar, Agustus 2025 kamu mungkin bisa beli motor listrik dengan harga miring lagi. Kalau belum, ya balik lagi ke mode menabung sambil scroll-scroll katalog online.
Dan siapa tahu, nanti keluar skema baru: beli motor listrik, dapat cashback, atau bonus powerbank. Kan seru.
Subsidi motor listrik 2025 ini seperti mantan yang tiba-tiba nge-chat: datang bawa harapan, tapi belum tentu serius. Kita tunggu saja apakah Agustus nanti jadi bulan bahagia buat para pencinta motor listrik. Kalau gak, ya siap-siap nyicil tanpa diskon.
(AnT)